Jumat, 27 Desember 2013

Mantan Emas

oleh Larasisca Della Faradilla

Sore ini langit masih berdebu
Entah warna tembakau atau tanah kering
Terkadang tawa tak bernada tersebar dimana-mana
Tapi hanya sepi yang tergumam
Ia berlari dengan bayangan
Memunguti mata-mata yang terjatuh
Ia sempat melontarkan hujatannya
"Mengapa daun-daun itu tak memelukku lagi?"
Hening...
Hanya tanya-menanya antar dinding yang terdengar
Kemarin ia menoreh tinta emas di kayu abadi
Sekarang siapa yang tahu?
Ternyata menggapai sudut benda itupun tak bisa
Ia juga menoreh pisau
Terlalu dalam, terlalu lekat, ke hati, ke jantung, perut, entahlah
Aku merasa mual!
Sikut-sikut orang itu menjejali mulutku
Jari-jarinya menampar jantungku
Apa ini ketinggian dagumu?
Aku muak!

Lepaskan kulit wajahmu!

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cute Red Pencil

Pengikut


Get this widget!
Books & Literature Blogs - Blog Rankings