Rabu, 15 Januari 2014

Bambu Runcing

oleh Maya Safira Firdausy

Diujung bambu runcing
Nasib sebuah bangsa dipertaruhkan
Tak kenal lelah
Demi mencapai satu kata
Kemerdekaan

Kini ia beranjak tua
Tak tahu akan berjalan ke arah mana

Merah beraninya
Dibalut putih sucinya
Kini ternoda sudah

Embun Dan Sinar

oleh Shabrina Izzati Adliah

Setitik embun di pagi itu
Menyatukan dua helai daun
Saling memagut dalam haru
Tanpa bisa dihadang lamun
          Namun ingatkah, kala seberkas sinar mentari
Datang, dalam genggaman suram
Yang hentikan hikmat tari
Dalam rentang samudera dalam
Enam puluh enam purnama berlalu
Kucilkan sisi diri yang terayun
Dalam mangu tak tergugu
Embun dan sinar itu, merabun

Pelangi

oleh Ayu Azmi Zulfarina


Ketika hujan membasahi bumi
Lihatlah ke langit
Lihatlah salah satu keindahan alam
Yang diciptakan Tuhan untuk dinikmati

Ia timbul di balik awan
Ia berperang di antara rintik-rintik
Meskipun cuacanya basah
Ia tetap tampil dengan ketujuh warnanya

Selasa, 07 Januari 2014

Bisikkan Kertas

oleh Silvia Dewi

Andai aku dapat berbicara
Kan ku nyanyikan senandung cinta darinya
Ku nyatakan rahasia terdalamnya
Agar dunia tahu apa arti dirimu baginya
Namun.. apalah dayaku..
Aku hanyalah sehelai kertas yang tipis

Dirimu Yang Hilang

oleh Nadyla Kahar 

Dulu, kita selalu bersama
Bergandengan tangan dalam menghadapi rintangan
Satu pijakan dalam meraih cita-cita
Saat aku bersedih, engkau siap memberikan pundakmu untuk kujadikan sandaran
Saat aku menangis, engkaulah yang mengusap air mataku dengan tangan halusmu

Engkaulah yang selalu ada 
Kelembutanmu melebihi kapas
Kehangatanmu melebihi sinar mentari
 
Cute Red Pencil

Pengikut


Get this widget!
Books & Literature Blogs - Blog Rankings