Rabu, 15 Januari 2014

Bambu Runcing

oleh Maya Safira Firdausy

Diujung bambu runcing
Nasib sebuah bangsa dipertaruhkan
Tak kenal lelah
Demi mencapai satu kata
Kemerdekaan

Kini ia beranjak tua
Tak tahu akan berjalan ke arah mana

Merah beraninya
Dibalut putih sucinya
Kini ternoda sudah

Apalah arti dikibarkannya sang pusaka
Jika tak dapat memaknainya

Pada mereka yang tak punya nurani,
Yang tak dapat mendengar jerit kelaparan
Yang menutup mata pada kemelaratan yang ada

Lalu dimana janji yang mereka pernah ucapkan ?
Sudah berapa juta janji muda yang mati di negeri ini

Belum lagi pada mereka yang lain,
Yang berpanas – panas menjerit tentang keadilan
Tak jarang merusak dan melukai disekitar mereka

Tak tahukah engkau
Mereka ditunggangi oleh orang – orang berdasi itu
Demi sebungkus nasi

Mereka selalu menuntut sesuatu dari negeri ini
Tapi apakah yang mereka perbuat untuk negeri ini ?

Apakah negeri ini melahirkan para maling
Orang – orang yang munafik
Dan penuh dusta

Bangsa ini lelah,
Enam puluh enam tahun perjuangannya
Memasuki usia senja

Tapi belum mencapai satu kata,
Kemerdekaan


0 komentar:

Posting Komentar

 
Cute Red Pencil

Pengikut


Get this widget!
Books & Literature Blogs - Blog Rankings