oleh Nadyla Kahar
Dulu, kita selalu bersama
Bergandengan tangan dalam menghadapi rintangan
Satu pijakan dalam meraih cita-cita
Saat aku bersedih, engkau siap memberikan pundakmu untuk
kujadikan sandaran
Saat aku menangis, engkaulah yang mengusap air mataku dengan
tangan halusmu
Engkaulah
yang selalu ada
Kelembutanmu melebihi kapas
Kehangatanmu
melebihi sinar mentari
Engkaulah
yang memberi warna di hidupku
Engkaulah
yang membantuku bangkit lagi saat terjatuh
Namun kini, semua telah sirna
Tak ada lagi sosokmu di hari-hariku
Benih persahabatan kita telah mati
karena tak pernah disirami dengan kebersamaan
Kita melangkah masing-masing tanpa memperdulikan satu sama lain
Engkau menghilang tanpa kabar
bagus ni puisinya
BalasHapus